Senin, 13 Februari 2017

Mudik lebaran di desa nenek

Dibuat Oleh : Jihan Adia Nur Kamila

Pada suatu hari ada seorang anak bernama Ravi. Ia adalah anak yang sholeh. Setiap hari i arajin sholat ke masjid bersama ayahnya, saat menjelang Idhul Fitri, ia diajak oleh kedua orang tuanya untuk mudik ke kampung halaman.

Ravi merasa senang. Ia tidak sabar mengunjungi kakek dan neneknya yang ada di desa, saat perjalanan pergi ke desa Ravi tak henti henti melihat pemandangan yang ada di desa.
Ravi berkata, “Yah, bagaimana pemandangan yang ada di desa itu?”.
Ayahnya menjawab, “Pemandangannya sangat indah nak, saat ayah kecil ayah sering diajak oleh kakekmu pergi ke sawah.“ ibunya membubuhi perkataan ayahnya Ravi, “Ayah mu benar nak, saat di pagi hari pemandangan di desa sangatlah indah, ada pun saat matahari tenggelam sangatlah indah lagi pula desanya dekat dengan pantai.“. “Wah, sangat serunya.“ kata Ravi,

Setelah perjalanan yang melelahkan akhirnya Ravi dan orang tuanya sampai di desa, kakek, nenek, Niva dan Dodi sudah menunggu di depan pintu rumah. “ kakek nenek aku rindu kepada kalian” “cucuku ” kata neneknya Ravi. Hari pun menjelang malam Ravi diajak oleh Niva dan Dodi melihat matahari tenggelam, adzan magrib sudah dikumandangkan mereka pergi ke masjid bersama-sama. Setelah sholat magrib adzan isya’ juga dikumandangkan, setelah sholat mereka melaksanakan sholat tarawih bersama.

Jam setengah 4 malam bibi membangunkan mereka untuk shahur bersama. Adzan subuh telah dikumandangkan mereka membaca doa niat berpuasa. Setiap hari mereka melakukan ini sampai pun saat sholat idh’ mereka solat di masjid di dekat rumah nenek masjidnya besar dan mampu menampumg 1000 orang setelah sholat idh’ mereka bersalam-salaman kepada keluarga, kerabat, teman, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar