Sajak ibu kota di hamparan jalan raya
Mata lelah berkusam wajah
Ringkuk ini badan bergumam sejalan
Tidak ada gundah tersirat kini
Maju jalan mobil orang berdasi
Sunan Bersahabat
Website sederhana buatan Siswa-siswa SD Islam Sunan Kalijaga Program Khusus Surakarta Kelas VA Tahun 2016/2017
Sabtu, 09 September 2017
Bendera
Rabu, 07 Juni 2017
pantun islam
Bila dingin mari berdiang,
minum hangat jangan kurang.
Mari tunaikan sembahyang,
lima waktu jangan kurang
OLEH NISA
Minggu, 21 Mei 2017
Happy Mother’s Day !
Happy
Mother’s Day !
Hangatnya selimut berbulu
Tak selembut pelukan kasih
ibu
Hangatkan lahir batinku
Dalam doa semurni susu
Untuk menjaga kesehatanku
slalu
I Love you,,,Mome ......
By
DZIKRINA
Kamis, 18 Mei 2017
Alunan Hidayah-MU
By:Tegar Ja’far M.
“Gerald, pagi ini nanti sampai seminggu kedepan kamu tinggal di
rumah Oma ya nak.”Ucap seorang mama yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
“emmm… iyadeh ma,emangnya mama mau kemana?”, Tanya si kecil yang masih begitu imut
dan lucunya.
“mama sama papa ada pekerjaan diluar kota dan Gerald nggak boleh
ikut, jadi Gerald tinggal di rumah Oma aja ya nak.”, jelas mama Gerald
sedangkan Gerald hanya pasrah saja. “Iya mama. Jangan lupa bawain oleh- olehnya.”pinta
Gerald.
Di belakang rumah Omanya ada sebuah masjid,250 m dari rumah itu
terdapat gereja.Akan tetapi, keluarga Gerald sendiri adalah Ateis. Di rumah Oma
Gerald, Gerald juga senang bermain dengan anak- anak kampong sekitar sekalipun
berlainan agama.
Suatu hari ketika Gerald bermain bersama teman-temannya, adzan
shalat Ashar pun berkumandang. “Hussain,itu sebenar nya suara apa?Setiap kali
aku di rumah Omaku, aku selalu mendengarnya, tapi sampai saat ini kenapa aku
tak memahami artinya juga ya? Itu bahasa apa sih?.” Tanya Gerald pada sohibnya.
“Itu namanya adzan, biasanya dikumandangkan ketika umat Islam hendak shalat,
dan itu pakai Bahasa Arab. O ya aku ke masjid dulu ya.Dadaaaah….mainnya besok
lagi ya.” Jawab Hussain. Semenjak papa dan mamanya Gerald pergi keluar kota dan
Gerald tinggal bersama Oma dan Opanya. Dia sering sekali mendengarkan suara
Adzan yang berkumandang di belakang rumah Omanya yang dirasanya indah di
dengarkan.
Tujuh tahun berlalu….
“Yeee … aku lulus!” sorak Gerald ketika mendapati secarik kertas
pengumuman yg menyatakan kelulusannya dan tepat di hari itu juga semua
sekolahan setingkat SMA mendapat pengumuman atas hasil ujian mereka. “Bagaimana
nasib sobat kecilku ya?” gumamnya dalam hati.
***
“Ma, besok aku libur, aku ke rumah Oma ya?” pinta Gerald pada
mamanya. “Iya, ini ada titipan dari mama buat Oma, tolong dibawa ya nak,” jawab
mama Gerald. Sesampainya dirumah Omanya Gerald langsung memberikan titipan
mamanya dan beranjak pergi ke rumah Hussain, berharap ia akan bertemu dengan
sobat lamanya.
“Selamat sore dik, kak Hussainnya ada?” sapa Gerald pada adik
Hussain.”Iya ada kak, tunggu sebentar ya.” Sahut adik itu.
“Subhanallah, apa kabar sobat kecilku ?”Tanya Hussain.
“Aku baik-baik saja, bagaimana dengan kamu?”Tanya Gerald.
“Aku baik juga. Wah, sudah liburan ya. Mau ada rencana pergi ke
mana? Jelajah dunia kah? he he he he.”sahut Hussain.
“Belum punya rencana mau kemana”jawab Gerald
“Wah, liburan ini aku akan kemping ke Gunung Lawu sama
temen-temenku.”jelas Hussain.
“Kemping? Wah, seru tuh. Boleh aku ikut?” Gerald berharap Hussain
akan mengajaknya.
“Tentu saja boleh. Kamu persiapkan barang- barang, kita akan
berangkat besok rabu.” Jawab Hussain.
“Oke sobat, aku akan menyiapkannya.” Sahut Gerald.
***
Hari Rabu pagi yang mereka nantikan
itupun tiba juga. Gerald, Hussain dan teman-temannya menuju medan
perkempingan.Sesampainya di perkempingan, mereka langsung mendirikan tenda.
Sebagai seorang Muslim, Hussain dan teman-temannya melaksanakan shalat Maghrib
serta menjama’nya dengan shalat Isya’ lalu dilanjutkan dengan
muraja’ah.Sedangkan Gerald hanya duduk menikmati angin yang bertiup
disekitarnya.
“Udara disini begitu menusuk, tapi aku heran,, kenapa aku belum
pernah setenang ini…setiap kali aku dekat dengan sobat kecilku ini, dan ia juga
sangat taat sekali menjalankan sembahyang pada Tuhannya. Hatiku selalu merasa
tenteram jika dibandingkan berada di rumah bersama mama. Huuft, aneh banget
tapi begitulah kenyataannya.” Gumam Gerald ketika merenungkan ketentraman
jiwanya.
Malam berlalu dan embun pagi mulai menyapa, mereka mulai mendaki
gunung. Sekitar jam satu siang mereka hamper sampai di puncak. Akan tetapi
sebagai Muslim yg taat, Hussain dan teman-temannya memutuskan menunda perjalanannya
dan melaksanakan shalat Dzuhur. Ketika itu Gerald lebih memilih jalan-jalan di
tepi sungai. Gerald merasa takjub atas alam yg begitu indahnya, selang beberapa
saat ia mendengar suara yang taka sing lagi ia mendengarnya.
“Aneh banget, masa’ puncak gunung ada alunan itu lagi. Sepertinya
disini juga tidak ada penduduk, apa lagi semacam bangunan persembahyangan kaum
Muslimin.”ia heran dan sejenak bingung namun ia merasa amatlah damai.
“Ada apakah ini? Wahai suara-suara yang menghantuiku apa maksudmu
membuat pendengaranku mendengar alunan yang aku sama sekali tak mengerti
maksudnya? Membuatku tentram setiap mendengar kan alunan adzan kaum Muslimin?
Aku memang tak bertuhan, namun aku harap kau tak membuatku merinding seperti
ini.” Lirihnya di dalam hati, tak sadar air matanya mulai menetes.
“Wahai sobat ada apakah dengan dirimu?” Tanya Hussain menghampiri
Gerald yg sedang bersujud dan masih saja menitikkan air mata.
“Hussain, Tuhanmu begitu nyata. Aku selalu merasa damai ketika
bersama kalian. Aku rasa, Tuhan itu tidak ada, mungkin anggapanku selama ini
salah, aku takpercaya dengan semacam tuhan-tuhan yang tak pernah menunjukkan
wujudnya, namun aku rasa Tuhanmu begitu nyata. Hussain bawa aku bersama
agamamu. Aku merasa sangat dekat dengan-Nya.” Ujar Gerald.
“Sungguh? Subhanallah …Maha Agung Engkau dan Maha Pemberi Hidayah
pada siapa pun yg Engkau Kehendaki.” Hussain takjub dengan scenario Allah dan
mencoba bertanya kembali dengan pernyataan yang barusan diungkapkan Gerald,
sedangkan Gerald mengangguk.
Akhirnya, Gerald yang Ateis telah masuk Islam.
Selasa, 16 Mei 2017
pantun nasihat
Senin, 15 Mei 2017
Perhiasan Terindah
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik baik perhiasan dunia
adalah
WANITA SHOLIHAH.......
“Sesungguhnya
kecantikan wanita terletak pada akhlaqnya..............
Oleh
:
AZZAHRA
NUR LAILA
Minggu, 14 Mei 2017
MANFAAT SHALAT BERJAMAAH DI MASJID
MANFAAT
SHALAT BERJAMAAH DI MASJID
By:
Tegar
1.Pahala langkah kaki berjalan menuju Masjid, setiap satu
langkah mendapat satu pahala dan
penghapus dosa.
Rasulullah SAW
bersabda:”sesungguhnya jika seseorang diantara kamu berwudlu dengan baik
kemudian ke masjid dan tidak ada niatan kecuali untuk sholat, maka
tiadalah dia melangkahkan
kaki satu langkah kecuali pastilah Allah mengangkat darinya satu
derajat dan menghapuskan da-
ri dirinya satu dosa sampai dia masuk masjid “(HR Ibnu Majah 277,HR
Abu Dawud 475/476).
2.Keutamaan shaf pertama (bagi pria)
Rasulullah SAW bersabda:”Sebaik-baik
shaf laki-laki adalah yang pertama dan yang paling bu-
ruk yang akhir, dan sebaik-baik shaf perempuan adalah yang akhir
dan yang paling buruk yang
pertama”(HR Muslim 132, HR Ibnu Majah 991, HR Abu Dawud 580).
3.Pahala menunggu shalat di Masjid
Rasulullah SAW bersabda:”Dan seseorang akan
tetap dianggap sedang shalat selama waktu me-
Nunggu shalat”(HR Bukhari 611).
4. Didoakan
Malaikat sejak tiba di Masjid
Rasulullah SAW bersabda:”Para malaikat terus mendoakan selama dia
masih berada di tempat sha-
lat itu yaitu:Ya Allah sejahterakan dia, YaAllah rahmatilah dia“(HR Bukhari 611).
5.Bonus pahala 27 lipat untk shalat berjamaah
Rasulullah SAW
bersabda:”Mereka yang melaksanakan shalat wajib berjamaah mendapatkan 27
Deraajat dari shalat sendiri”(HR Muslim 1038).
6.Salat isya’ dan subuh berjamaah di Masjid akan terbebas dari
salah satu Sifat Munafiq
Rasulullah SAW bersabda:”Tidak ada shalat yang lebih berat bagi
orang-orang munafiq daripada shalat subuh dan isya’. Seandainya mereka tahu nilai yang terkandung
di dalam kedua shalat itu pastilah mereka mendatangi (masjid tempat) kedua shalat itu meskipun
dengan merangkak”(HR An-Nasa’I 537).
Sabtu, 13 Mei 2017
Bel Penjaga
Bel
Penjaga
Bahan dan alat-alat :
1.Kaleng bekas tempat susu / cat
2.Empat karet gelang
3.Dua batang lidi
4.Uang logam lama (yang sudah tidak laku)
5.Benang jahit
6.Sebatang paku
Cara membuatnya:
1.Ikat dengan dua karet gelang dua batang lidi
pada kanan dan kiri kaleng.
2.Lubangi dengan paku tepat di tengah-tengah
uang logam.
3.Masukkan kedalam lubang uang logam kedua
karet yg lain.
4.Rentangkan karet itu. Dan sangkutkan pada
kedua batang lidi yang ada di kanan, kiri kaleng.Usahakan
rentangan itu agak kencang. Ingat tinggi rentangan karet dengan permukaan kaleng
kurang sedikit dari jari-jari lingkaran uang.
5.Patahkan lidi sepanjang 3 cm, dan ikatlah
dengan benang jahit yg agak panjang.
Cara kerjanya:
1.Putarlah uang logam hingga karet terpuntir
kuat-kuat
2.Panteklah dengan lidi yg terikat benang tadi
kedalam puntiran karet itu.
3.Sekarang kaleng itu hendak anda kemana
terserah. Mungkin anda pasang disisi pintu dapur agak
tersembunyi. Dan benang terentang di depan pintu dapurdi waktu malam. Bila
benang tadi
tersenggol oleh kaki pencuri, lidi pemantek akan lepas. Kaleng akan bordering
keras oleh
putaran uang logam. Dan seisi rumah akan terjaga semua.
Jumat, 12 Mei 2017
Anak Tuna Netra yang Rajin
Anak Tuna Netra
yang Rajin
Oleh=Muh Rifqi Romadhon
Oh,
anak tuna netra
Engkau
anak yang malang
Tetapi
engkau sangat rajin ke sekolah
Walaupun
matamu tidak melihat
Engkau ke sekolah dengan sukacita
Di tangan kananmu terdapat
Tongkat yang indah
Untuk menggantikan matamu
Yang
selama ini
Tertutup
dan tidak bisa melihat
Tetapi
engkau selalu bersyukur
Kepada
Allah
Karena diberi kesehatan
Dan engkau tidak pernah putus asa
Walaupun matamu tidak melihat
Keindahan dunia
Langganan:
Postingan (Atom)